18 Dec 2012

Tangisan Ibu dan Anak Kerbau

Oleh : Novi

Kisah nyata ini terjadi di sebuah kampung di Pulau Kalimantan. Kala itu ada keluarga saya yang akan menikah. Sesuai tradisi di sana, jika ada yang menikah maka mereka akan memotong binatang untuk disantap. Begitu pula keluarga saya, mereka juga sudah menyiapkan dua ekor kerbau yang terdiri dari ibu dan anak.

Satu hari menjelang hari pernikahan, orang-orang kampung berkumpul ramai-ramai untuk memotong kerbau-kerbau tersebut. Ketika itu mereka memotong ibu kerbau terlebih dahulu. Mereka memotong ibu kerbau ini di depan anaknya. Si anak kerbau yang menyaksikan ibunya dipotong serta merta berteriak mengaung keras-keras sembari mengeluarkan air mata, begitu juga dengan ibu kerbau itu, juga mengeluarkan air mata menangis, sungguh kasihan sekali. Ketika si ibu kerbau selesai dipotong, matanya terbuka melihat ke arah orang-orang yang memotongnya.

Setelah melihat ibunya dibunuh di depan mata, layaknya manusia, si anak kerbau pun kehilangan nafsu makan, ketika diumpan dengan dikasih makan juga tetap tidak mau makan. Si anak kerbau terlihat lemah dan sakit, hanya diam tidak mengeluarkan suara, nyata sekali kalau dia sangat berduka atas kematian ibunya.

Keesokan harinya giliran si anak kerbau ini yang dipotong. Banyak yang menangis melihat kerbau itu dipotong. Setelah selesai dipotong dan dimasak dagingnya, sebagian besar orang-orang kampung yang melihat peristiwa ini tidak mau makan dagingnya, karena menurut mereka, rasa daging kerbaunya terasa aneh.

Cerita pilu ini saya dengar dari ibu saya. Saya pun menangis sedih, begitu pula ibu saya juga menangis. Hewan-hewan ini berperasaan sama dengan manusia yang takut kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Saya sadar akan besarnya makna menjadi seorang vegetarian dari sisi cinta kasih terhadap hewan sebagai makhluk yang juga mempunyai perasaan. Kini sudah sekitar enam bulan saya menjadi seorang vegetarian.

Sampai tujuh hari setelah lewat hari pernikahan, daging kerbau tersebut masih tersisa banyak karena tidak ada yang mau makan, karena orang-orang menyaksikan sedihnya kerbau itu menjelang pemotongan. Sebagian orang-orang yang mencoba makan daging kerbau yang sudah dimasak, mengatakan bahwa daging tersebut terasa aneh. Tentu ada rasa sedih, takut, marah dan benci di daging tersebut yang membuatnya terasa aneh.






No comments:

Post a Comment

Ingin mendapatkan pemberitahuan update artikel dari New Vegetarian Planet langsung ke alamat Email Anda? Silahkan masukkan email Anda di bawah ini, setelah itu masuk ke inbox email Anda untuk mengaktifkan email dari FeedBurner:

Delivered by FeedBurner

From Me

New Vegetarian Planet is dedicated to promote understanding and respect for vegetarian lifestyles either from aspecs of spiritual, ethics, health, environment et cetera. May be copied only for personal use or by not-for-profit organizations. All copied and reprinted material written by me must contain weblog link http://www.newvegeplanet.blogspot.com
Finally, I hope more people will understand the reasons for choosing a vegetarian way of life. Come on to hold hands, we struggle for the safety of humans, animals, and this beloved earth through vegetarianism.
Best regards Liliyana Waty