30 Nov 2009

Suara Hati Seekor Anak Sapi

Di hari pertama aku bertemu denganmu
Adalah hari kelahiranku
Muda dan bulat, oh aku sungguh montok
Bersama Ibu aku bersenda gurau dengan gembira
Dengan kasih engkau memandangku
Memuji, “Oh, kau sungguh bulat, betapa lucunya!”
Setiap hari engkau datang berkunjung
Membawa air sejuk dan hidangan vegetarian yang lezat
Ibu dan aku sangat tersentuh
Kebaikanmu lebih berharga dari emas
Aku menjalani kehidupan yang damai
Di bawah pemeliharaan dan perlindunganmu
Seiring dengan berlalunya waktu aku semakin montok
Hanya makan, istirahat, dan bermain saja…
Begitu indahnya pagi ini
Di kala awan sedang melayang melintasi langit,
Aku dan Ibuku berdekapan erat
Tak sadar akan tragedi yang akan menimpa!

Dua pria muda berotot
Kuat laksana macan dan gajah
Melumatkan tubuh kecilku
Masuk ke dalam sangkar kengerian!
Tidak ada jalan untuk lolos!
Oh Tuhan, api pencucian apakah ini?
Aku meratap dalam ketakutan dan kengerian
Ibu, oh Ibu, tolong selamatkan aku!

Oh pemeliharaku, tolong segera datang lindungi aku!
Selamatkan hidupku, aku masih muda!
Ibuku menjerit dalam duka
Air mata putus asa memenuhi matanya
Surga yang tak terukur tak dapat menampung
Derita yang tak terkira ini!
Pengurusku berpaling pergi
Tangannya sibuk menghitung tumpukan uang
Dengan malang aku terguncang-guncang dalam peti barang
Hati yang hancur lebih sakit daripada penderitaan tubuh!
Dua pria muda itu berkelakar:
“Anak sapi ini akan sangat lezat!
Besok kita akan menyembelihnya
Untuk merayakan kelahiran bayiku yang baru lahir!”
Oh, betapa ironisnya hidup ini!
Jiwaku dihancurkan,
Air mata mengalir dalam hatiku
Laksana darah mengalir dalam anak sungai.
Aku kira kau mencintaiku
Memeliharaku sampai dewasa
Tetapi semua ini hanyalah pura-pura
Bagimu, ini hanyalah keuntungan dan uang!
Besok tubuhku akan disembelih menjadi potongan kecil
Daging dan tulangku berubah menjadi siksaan belaka
Hanya agar mereka dapat tertawa dalam keriangan
Di pesta dan pertemuan bahagia mereka
Untuk anakmu yang baru lahir dan yang lainnya
Aku berharap agar mereka panjang umur
Agar keluargamu dapat berkumpul bersama
Dan tidak perlu menanggung nasib seperti diriku...
Aku berdoa agar seluruh keluargamu hidup dengan mulia
Untuk menjadi manusia dalam banyak kehidupan
Dan tak pernah dilahirkan sebagai sapi
Yang selalu membayar hutang!
Oh, selamat tinggal kehidupan...
Aku rindu pada ibuku yang menderita.
Dengan berlinang air mata aku berteriak...
Oh, Ibu! Ibu... Ibu...

No comments:

Post a Comment

Ingin mendapatkan pemberitahuan update artikel dari New Vegetarian Planet langsung ke alamat Email Anda? Silahkan masukkan email Anda di bawah ini, setelah itu masuk ke inbox email Anda untuk mengaktifkan email dari FeedBurner:

Delivered by FeedBurner

From Me

New Vegetarian Planet is dedicated to promote understanding and respect for vegetarian lifestyles either from aspecs of spiritual, ethics, health, environment et cetera. May be copied only for personal use or by not-for-profit organizations. All copied and reprinted material written by me must contain weblog link http://www.newvegeplanet.blogspot.com
Finally, I hope more people will understand the reasons for choosing a vegetarian way of life. Come on to hold hands, we struggle for the safety of humans, animals, and this beloved earth through vegetarianism.
Best regards Liliyana Waty