1 Aug 2010

Potensi Vegan Jantungan Hanya 14 Persen


Kompas/Agus Susanto
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
— Seorang vegan (vegetarian) yang tidak mengonsumsi daging, telur, dan susu hanya punya risiko terserang penyakit jantung koroner (PJK) 14 persen. Jauh dibandingkan risiko PJK pada mereka yang masih menyantap daging, yakni 50 persen.

Sementara yang makan daging plus merokok, potensinya 70 persen. Mereka yang tidak makan daging tetapi masih menyantap susu dan telur (vegetarian lakto-ovo), potensi terkena PJK sebesar 39 persen.

Susianto, Koordinator International Vegetarian Union (IVU) Asia Pacific, menyarikan dari Jurnal of Cardiologi tahun 2009, Jumat (30/7/2010). Jurnal kesehatan ini isinya sangat ilmiah dan menjadi acuan instansi kesehatan di dunia.

Susianto mengatakan hal itu dalam Seminar Pola Pengaturan Diet Vegan pada Penyakit Tertentu, Jumat. Seminar yang diselenggarakan Indonesia Vegetarian Society (IVS) di RS Panti Rapih Yogyakarta ini dihadiri puluhan dokter dan tenaga kesehatan rumah sakit tersebut.

Susianto melanjutkan, vegetarian lakto-ovo hanya selisih tipis potensi terkena PJK dibanding mereka yang masih makan daging karena telur dan susu tetap produk hewani.

No comments:

Post a Comment

Ingin mendapatkan pemberitahuan update artikel dari New Vegetarian Planet langsung ke alamat Email Anda? Silahkan masukkan email Anda di bawah ini, setelah itu masuk ke inbox email Anda untuk mengaktifkan email dari FeedBurner:

Delivered by FeedBurner

From Me

New Vegetarian Planet is dedicated to promote understanding and respect for vegetarian lifestyles either from aspecs of spiritual, ethics, health, environment et cetera. May be copied only for personal use or by not-for-profit organizations. All copied and reprinted material written by me must contain weblog link http://www.newvegeplanet.blogspot.com
Finally, I hope more people will understand the reasons for choosing a vegetarian way of life. Come on to hold hands, we struggle for the safety of humans, animals, and this beloved earth through vegetarianism.
Best regards Liliyana Waty