6 Apr 2009

Tristamaitri Selfuny Alamilie, Balita Penganut Vegetarian


*Rasakan Sapi Menangis saat Akan Disembelih*

Ada banyak penganut vegetarian (pengonsumsi makanan nabati) di Malang. Namun pelaku vegetarian sejak dalam kandungan, mungkin tidak banyak. Satu di antaranya adalah Tristamaitri Selfuny Alamilie. Bagaimana orang tua bocah 4 tahun ini membentuk kebiasaan si bocah?

Mardi Sampurno
---
Trista, sapaan akrab Tristamaitri Selfuny Alamilie, terlihat sangat lahap menikmati lima potong chicken nugget imitasi yang dihidangkan di sebuah piring di rumahnya Jl Simpang Wilis, Klojen. Bocah yang sebentar lagi akan masuk sekolah TK ini menikmati potong demi potong ayam yang dibuat dari gluten (serat kasar tepung terigu) itu dengan mencocolkan ke mangkuk kecil berisi saus tomat.

''Enak gurih, Trista suka chicken nugget buatan mama,'' kata bocah yang belum lancar menyebutkan namanya.

Dia tampak begitu sehat. Kulitnya bersih, matanya cerah, dan terbilang cukup aktif. Kadang duduk dan kadang berdiri. Sesekali juga pindah tempat duduk.

Trista adalah anak tunggal dari pasangan Mahyudin dan Citra Andina. Kedua orang tuanya sudah membiasakan bocah kelahiran Malang, 5 Mei 2005, ini untuk hidup sebagai vegetarian. Bahkan ketika masih dalam kandungan, mamanya sudah memperlakukan janinnya sebagai vegetarian. Misalnya untuk menu tambahan susu yang biasa dikonsumsi ibu hamil, Citra memilih susu kedelai yang ia buat sendiri.

Hasilnya tidak diragukan lagi. Janin yang dikandungnya tumbuh sehat hingga proses kelahiran. Sejak lahir hingga sekarang, Trista belum pernah sakit yang berhubungan langsung dengan kondisi tubuhnya. ''Daya imunitas (kekebalan tubuh, Red) Trista sangat bagus. Andaikan harus kehujanan ketika bepergian, dia tidak mudah sakit,'' kata Citra yang menjabat sebagai Wakil Ketua Indonesian Vegetarian Siciety (IVS) Cabang Malang.

Selain memberi manfaat kesehatan fisik, sisi kejiwaan Trista juga berkembang baik. Bocah berambut lurus itu terlihat lebih terkontrol dalam emosi. Tidak meledak-ledak. Misalnya saat makan chicken nugget di ruang makan. Ketika saus dalam mangkok plastik kecil jatuh, Trista tidak marah atau menangis. Namun dia lekas turun dari kursi dan mengambil mangkuk tersebut dan kembali menuangkan saos lagi. Kedua orang tuanya pun hanya tersenyum.

Untuk mendidik Trista agar tidak kaget menjadi penganut vegetarian, Citra dan Mahyudin membuat aneka masakan dengan bentuk menyerupai hewan. Misalnya ingin makan ayam goreng tepung, sang mama membuat adonan gluten dengan bentuk menyerupai bentuk ayam. Ada bentuk dada atau paha ayam.

Untuk rasa, mereka melapisi adonan itu dengan bumbu ayam goreng. Demikian juga jika ingin makan ikan laut atau ikan air tawar, mereka membentuk adonan gluten dengan bumbu pelapis masakan aneka ikan.

Bapak satu anak asal Bangka Belitung ini beranggapan, mendidik anak menjadi seorang vegetarian sebenarnya hal yang mudah. Semuanya berdasarkan contoh yang diberikan dari lingkungan tempat dia tinggal. ''Jika dia tinggal serumah dengan orang tua, ya kedua orang tuanya yang harus memberi contoh bagaimana kehidupan seorang vegetarian,'' katanya.

Tentunya contoh diberikan dengan menunjukkan manfaat positifnya serta penjelasan yang rasional mengapa tidak boleh mengonsumsi makanan hewani.

Pria pemilik nama Tionghoa Lie Kim Yun ini memutuskan menjadi vegetarian saat berada di kampung halamannya di Bangka Belitung. Pagi itu, dia melihat tetangganya membawa seekor anak sapi diajak berjalan menuju rumah jagal. Dia melihat anak api meronta dan memohon dengan kedua kaki depan ditekuk menghadap orang yang membawanya.

''Saya lihat sapi itu menangis, seraya memohon untuk tidak dibunuh. Melihat sapi menangis, tetangga saya mengurungkan niatnya untuk membawa sapi itu ke pembantaian,'' katanya.

Sejak saat itu, Mahyudin memutuskan untuk menjadi vegetarian. Baginya, setiap hewan yang dibunuh akan memendam amarah dan kejengkelan. Jika dikonsumsi, diyakini akan berpengaruh terhadap kejiwaan manusia yang mengonsumsinya.

Penganut vegetarian memiliki pemahaman cinta kasih yang berorientasi kehidupan yang ia jalani tidak berdiri atas penderitaan orang lain. Konsistensi Mahyudin sebagai seorang vegetarian terus ia lakukan ketika akan mencari pasangan hidup. Dia mempersunting rekan satu kerjanya di sebuah restoran vegetarian di Bali pada 1997.

''Pada 2004 lalu kami menikah di Pontianak dan setahun kemudian kami dikaruniai Trista,'' kenang Mahyudin. (*/war)
Sumber http://www.jawapos.com/radar/

No comments:

Post a Comment

Ingin mendapatkan pemberitahuan update artikel dari New Vegetarian Planet langsung ke alamat Email Anda? Silahkan masukkan email Anda di bawah ini, setelah itu masuk ke inbox email Anda untuk mengaktifkan email dari FeedBurner:

Delivered by FeedBurner

From Me

New Vegetarian Planet is dedicated to promote understanding and respect for vegetarian lifestyles either from aspecs of spiritual, ethics, health, environment et cetera. May be copied only for personal use or by not-for-profit organizations. All copied and reprinted material written by me must contain weblog link http://www.newvegeplanet.blogspot.com
Finally, I hope more people will understand the reasons for choosing a vegetarian way of life. Come on to hold hands, we struggle for the safety of humans, animals, and this beloved earth through vegetarianism.
Best regards Liliyana Waty