(Menjadi vegetarian bukan hanya sekedar membebaskan mulut dari makanan yang berasal dari penderitaan hewan-hewan, tetapi juga seharusnya menghindari produk-produk yang terbuat dari kulit hewani seperti sepatu, tas, jok, sabuk dan lain-lain. Namun, tidaklah mudah untuk membedakan apakah sebuah produk terbuat dari kulit sintetis atau kulit hewani. Handi Renanta, yang pernah menjabat sebagai marketing manajer di salah satu pabrik kulit sintetis, berwelas asih berbagi pengalamannya di bawah ini).
Seiring dengan perkembangan teknologi dalam pembuatan kulit sintetis saat ini memang agak sulit untuk membedakan antara yang asli dan yang tiruan.
Untuk kulit sintetis ini terdapat 2 versi bahan yaitu:
1. Polyuretan (PU)
2. Polyvinil.
Untuk Polyuretan atau yang lebih akrab dengan sebutan PU ini biasanya dilapisi dengan backing material berupa kain yang tipis seperti kasa dan luarnya agak mengkilap. Sedangkan Polyvinil yang terbuat dari bahan tekstil dimana texturenya cenderung kasar tapi untuk produksi edisi terakhir sekarang ini juga bisa dibuat lembut seperti kulit asli. Saya kebetulan dikirimkan contoh Polyvinil yang kasar untuk pembuatan tas dan bila rekan-rekan ada yang ingin melihat bisa saya kasih potongannya.
Kalau membedakannya dari sisi harga juga tidak begitu mudah karena ternyata kulit asli yang kiloan juga murah meriah dan mungkin Anda sekalian akan kaget dengan kenyataan bahwa kulit sintetis bisa 3 kali lebih mahal daripada yang asli "kiloan" tadi. Memang secara umum harga sintetis lebih murah dari yang asli untuk brand tertentu. Nah tergantung dari skala pabrik yang memproduksi sepatu atau tas, dll. Untuk membedakan secara visual juga agak repot karena faktor kecanggihan tadi. Yang sintetis juga bisa sebagus yang asli.
Kalau untuk tas sangat mudah mengenalinya, karena disetiap unit terdapat potongan kulit asli yang menyatakan bahwa tas tsb dibuat dari genuine leather. Sebenarnya ada cara terbaik dan teraman untuk mendapatkan produk sintetis yaitu dengan cara menghubungi salah satu pabrik melalui asosiasinya untuk memproduksi khusus sintetis dan dengan memasang hang tag VSI dan terkontrol oleh VSI sendiri untuk pemberian hang tag dan pemakaian serta sisanya. Mereka akan senang sekali karena bisa terkonsentrasi dalam pembuatan order khusus.
Sekedar berbagi info, semoga bermanfaat.
Salam sejahtera,
Handi
Untuk kulit sintetis ini terdapat 2 versi bahan yaitu:
1. Polyuretan (PU)
2. Polyvinil.
Untuk Polyuretan atau yang lebih akrab dengan sebutan PU ini biasanya dilapisi dengan backing material berupa kain yang tipis seperti kasa dan luarnya agak mengkilap. Sedangkan Polyvinil yang terbuat dari bahan tekstil dimana texturenya cenderung kasar tapi untuk produksi edisi terakhir sekarang ini juga bisa dibuat lembut seperti kulit asli. Saya kebetulan dikirimkan contoh Polyvinil yang kasar untuk pembuatan tas dan bila rekan-rekan ada yang ingin melihat bisa saya kasih potongannya.
Kalau membedakannya dari sisi harga juga tidak begitu mudah karena ternyata kulit asli yang kiloan juga murah meriah dan mungkin Anda sekalian akan kaget dengan kenyataan bahwa kulit sintetis bisa 3 kali lebih mahal daripada yang asli "kiloan" tadi. Memang secara umum harga sintetis lebih murah dari yang asli untuk brand tertentu. Nah tergantung dari skala pabrik yang memproduksi sepatu atau tas, dll. Untuk membedakan secara visual juga agak repot karena faktor kecanggihan tadi. Yang sintetis juga bisa sebagus yang asli.
Kalau untuk tas sangat mudah mengenalinya, karena disetiap unit terdapat potongan kulit asli yang menyatakan bahwa tas tsb dibuat dari genuine leather. Sebenarnya ada cara terbaik dan teraman untuk mendapatkan produk sintetis yaitu dengan cara menghubungi salah satu pabrik melalui asosiasinya untuk memproduksi khusus sintetis dan dengan memasang hang tag VSI dan terkontrol oleh VSI sendiri untuk pemberian hang tag dan pemakaian serta sisanya. Mereka akan senang sekali karena bisa terkonsentrasi dalam pembuatan order khusus.
Sekedar berbagi info, semoga bermanfaat.
Salam sejahtera,
Handi
No comments:
Post a Comment