7 May 2009

ASI....ASI...ASI lah Makanan Terbaik untuk Bayi

Beberapa hari lalu datang kabar gembira dari seorang kenalan. Ia baru saja mendapatkan karunia terindah dalam hidupnya, yaitu menjadi seorang Ibu. Serta merta dinding Facebook-nya pun kebanjiran ucapan suka cita. Sayapun tidak mau ketinggalan, turut mengucapkan selamat dengan perasaan bahagia pula.
Tapi sejurus kemudian, saya menjadi sedih sekali, karena membaca di Facebook-nya kata-kata yang membuat hati miris. Dalam sebuah komunikasi dengan temannya, si ibu mengeluh anaknya tidak mau minum susu formula yang diberikan dan hanya mau minum ASI. Si ibu merasa repot banget, tidak bisa kemana-mana, hidupnya jadi terkekang.
Dalam hati saya berpikir, kog masih sering ditemukan ibu-ibu yang tidak mau memberikan ASI ya? Tidakkah ibu menyadari bahwa hak anak untuk mendapatkan ASI telah direnggutnya? Sebagai seorang Ibu, saya masih selalu terkenang akan indahnya saat-saat menyusui bayi saya dulu. Ada getaran bahagia ketika si kecil dengan lahapnya minum ASI sambil mata terpejam, sungguh mengharukan. Begitu pula ketika dia minum sambil membuka mata, si kecil menyusui sambil menatap kita, terjadilah kontak batin, dan sungguh saya merasa beruntung dapat merasakan indahnya pertalian ikatan ibu dan anak tersebut.
Sedih dan miris sekali hati ini. Inilah yang terjadi pada kebanyakan ibu-ibu saat ini yang merasa dirinya modern. Mereka telah melupakan hak anak untuk mendapatkan ASI. Kenyataan ini juga membuat geram Drs. Susianto, MKM ahli gizi yang saat ini sedang menempuh gelar S3 nya di FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) – UI dan sangat berpengalaman sebagai pembicara seminar baik di dalam maupun luar negeri (Singapore, Malaysia, Taiwan, India, Australia dan Jerman). Beliau juga adalah satu dari 16 orang yang sangat berpengaruh dalam organisasi vegetarian di dunia dengan jabatannya sebagai Sekjen Asian Vegetarian Union (AVU) dan Koordinator International Vegetarian Union (IVU) Asia Pasific sedangkan di Indonesia beliau menjabat sebagai Ketua Operasional Indonesia Vegetarian Society (IVS). Dalam sebuah seminarnya di Jakarta, beliau mengatakan, ”Saya berdoa, semoga suatu hari ada Undang Undang yang dapat menjerat ibu-ibu yang tidak mau memberikan ASI kepada anaknya. Ibu-ibu yang tidak mau memberikan ASI kepada anaknya adalah ibu-ibu yang telah merampas hak anak!”
Ada kemungkinan ibu-ibu ini memang minim pengetahuan akan manfaat ASI, tapi memang tidak sedikit yang merampas hak anak hanya karena tidak mau direpotkan. Sebagian ada pula yang beralasan karena ASI nya tak ada. Bisa jadi ini hanya alasan untuk membenarkan perbuatannya. Saya pernah mendengar pemaparan dari seorang ahli gizi, bahwa setiap Ibu pasti akan mengeluarkan ASI. Jika ada yang mengeluh tak ada ASI, ini karena si Ibu sendiri tidak cukup berusaha. Padahal ASI perlu rangsangan, semakin sering disedot si anak maka ASI pun semakin lancar.
Anak adalah permata dan harta kita yang tak ternilai, tidak bisa digantikan oleh apapun. Mempunyai anak yang sehat adalah dambaan setiap orang tua, sayangnya banyak orang tua hanya sampai pada keinginan mempunyai anak yang sehat saja tanpa berusaha untuk mewujudkannya.
ASI adalah makanan bayi yang terbaik
Kesadaran memberikan ASI pada wanita zaman kini semakin menurun. Kenyataan ini juga dipicu karena kurangnya sosialisasi manfaat ASI dibandingkan iklan promosi susu formula. Untunglah beberapa tahun belakangan ini promosi ASI mulai digalakkan, sehingga kesadaranpun mulai timbul.

Tak bisa dipungkiri lagi, semua dokter spesialis anak, bidan, perawat dan pabrik pembuat susu bayi pun tentunya juga sepakat bahwa memberikan ASI adalah yang terbaik. Secanggih apapun teknologi yang sudah dicapai, tidak akan bisa mengalahkan keunggulan ASI yang alami.

Beberapa manfaat ASI (Air Susu Ibu)
- Kandungan gizi yang lengkap dan optimal sesuai perkembangan anak (kandungan gizi ASI selalu berubah sesuai kebutuhan usia bayi)
- Komposisinya paling sesuai untuk kebutuhan bayi. Mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral & hormonal yang dibutuhkan bayi.
- Dapat dicerna dengan baik. Bayi yang menyusu ASI lebih jarang mengalami kolik, kembung dan muntah berlebih.
- Mengandung lebih sidikit sodium dan protein. Lebih sedikit beban kerja ginjal bayi yang masih muda.
- ASI meningkatkan perkembangan otak yang maksimal.
- Menurunkan resiko alergi pada bayi dengan riwayat keluarga menderita alergi.
- Tidak ada masalah sembelit atau diare.
- Lebih sedikit resiko gatal-gatal karena penggunakan popok.
- Kesehatan yang lebih baik. Setiap hisapan bayi mendapatkan satu dosis antibodi untuk mendukung daya tahan terhadap penyakit.
- Jarang terjadi kegemukan.
- Lebih banyak mendapat kepuasan dari menghisap.
- Kemungkinan meningkatkan metabolisme kolesterol.
- Bayi yang menyusu langsung dari puting Ibu membantu perkembangan rahang dan gigi, jarang mendapatkan masalah gigi berjejal.
Sedangkan manfaat pemberian ASI bagi Ibu
- Kemungkinan mengurangi resiko kanker payudara pada Ibu
- Pemberian susu yang tidak terlalu repot di malam hari.
- Mempererat kasih sayang yang kuat antara ibu dengan bayi
- Mengurangi pendarahan setelah melahirkan.
- Pemulihan yang lebih cepat bagi Ibu
- Mengembalikan tubuh ibu pada keadaan sebelum lahir.
- Dengan ASI bisa lebih hemat.
- ASI mudah diberikan kapan dan di mana saja.
- Ibu dapat menjalin hubungan batin yang lebih akrab dengan bayi.
- Ibu dapat lebih mudah mengenali sifat dan kemauan bayinya (Liliyana Waty, dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment

Ingin mendapatkan pemberitahuan update artikel dari New Vegetarian Planet langsung ke alamat Email Anda? Silahkan masukkan email Anda di bawah ini, setelah itu masuk ke inbox email Anda untuk mengaktifkan email dari FeedBurner:

Delivered by FeedBurner

From Me

New Vegetarian Planet is dedicated to promote understanding and respect for vegetarian lifestyles either from aspecs of spiritual, ethics, health, environment et cetera. May be copied only for personal use or by not-for-profit organizations. All copied and reprinted material written by me must contain weblog link http://www.newvegeplanet.blogspot.com
Finally, I hope more people will understand the reasons for choosing a vegetarian way of life. Come on to hold hands, we struggle for the safety of humans, animals, and this beloved earth through vegetarianism.
Best regards Liliyana Waty