Vegetarian Tidak Lembek

Gaya hidup kali ini menampilkan seorang jejaka humoris bernama Radityo Aji Nugroho yang biasa dipanggil Adit. Pria dengan tinggi tinggi badan 172 cm dan berat 60 kg yang tinggal di Pesang--grahan Jakarta Selatan ini, dengan ramah menceritakan perjalanan hidupnya sebagai seorang vegetarian kepada kita semua.

Sudah sudah berapa lama vegetarian, Dit?

Saya vegetarian sudah 8 tahun dari tahun 2000 sejak kuliah. Alasan saya vegetarian karena kesehatan dan juga karena perasaan bersalah jika makan daging.

Sudah lama juga ya, bagimana ceritanya?

Waktu itu, terjadi ketika saya kuliah di Solo, saya kuliah di FE-UNS. Saya tinggal dengan kakek dan nenek saya.. yang kebetulan vegetarian juga.. Saya sebenarnya sudah ingin bervegetaris sejak saya SMP, tapi ibu saya belum mengizinkan dikuatirkan saya ga paham..

Niat vegi muncul lagi di saat saya kuliah di Solo awal September 1999.. Kakek nenek dan paman saya hampir semuanya vegetarian .. Ketika tinggal disana ..saya merasakan perbedaan yang sangat signifikan... Kakek (usia 85-an), Nenek (80an), Om saya tidak ada yang emosional.. pokonya tenang, damaii tenteram..meskipun makan-makanan yang itu-itu aja..tempe tahu sayur..mereka hidup bahagia..nyaman. Hal ini yang tidak didapat ketika di Jakarta..

Makanan tiap hari yang biasanya ada daging dsb..menjadi jarang ditemui seperti di rumah. Selama enam bulan di Solo saya masih makan daging.. tapi saya ga secara terang-teranganan makan daging didepan mereka..yang bervegetaris...saya merasa malu..karena secara konsep saya sudah mengerti mengapa mereka bervegetaris..

Seiring dengan berjalannya waktu, ga tau kenapa hati saya secara tiba-tiba memutuskan untuk bervegetaris pada bulan Mei 2000. Mungkin karena saya selalu merasa bersalah kalo saya makan daging.. Sebenernya sih kalo dipikir-pikir, ada benernya juga wise word yang mengatakan, .. kamu gak akan pernah tahu jika kamu belum melakukan..sama halnya begini, kita tahu olahraga itu bagus buat tubuh, tapi kalo cuma sekedar diperkataan saja sih diartikan sama saja "tidak tahu"

Ohh..di keluarga banyak yang vege juga ya?

Iya, kakek, nenek dan empat paman saya serta bapak saya. Bapak saya vegetarian dari tahun 1982.. berarti sekitar 26 tahun.Bekerja sebagai pegawai negeri. Bapak vegetarian karena alasan spiritual dan kesehatan juga. Bapak seorang Lacto Vegetarian.
( Foto atas : Bapak saya yang paling kiri berikutnya adalah kakek saya).

Ada yang vege ada yang tidak, kalau pergi makan bareng....bagaimana?

Biasanya yang non vege pengertian sama yang vege.. cari rumah makan yang bisa mengakomodir vegetarian

Ada kesulitan gak waktu dekati ceweg karena Adit Vege, atau sampai diputusin karena cewegnya ogah Adit vegetarian.

Kesulitan sih pasti ada, ga bisa bebas mengajak makan di resto.. musti pintar-pintarnya kita..kalo diputusin gara-gara vege sih belum pernah...

Kalau pergi dengan teman-teman yang gak vege, makannya bagaimana?

Yah..kadang saya ga makan, mungkin minum jus aja..kalo memang ga ada makanan yang bisa dimakan..atau cari makanan ditempat lain yang vege itu juga kalo emang laper banget... Menjadi vegie tidak ada hambatan kok dalam pergaulan justru mereka akhirnya yang menyesuaikan dengan kondisi kita..

Dari foto-foto yang saya lihat di aditholland.multiply.com saya jadi bertanya-tanya apakah Adit, wartawan, atlit, atau tentara....? Cerita dong tentang Adit.

Cerita tentang saya.. dengan senang hati.
Saya bukan wartawan dan bukan juga tentara apalagi atlit tapi hobby saya olahraga terutama fitness, ngeband dan futsal. Saya kebetulan bekerja di Bank Indonesia baru setahun lebih, sebelumnya sempat pindah-pindah kerja dari Alfa Supermarket pindah ke Bank Permata pindah ke Departemen PU.. trus pindah lagi ke BI.
Saya juga belum menikah..karena belum nemu yang cocok aja..xixixi sekalian promosi niih..haha... Usia udah 28 tahun mau ke 29..

He..he..he , bisa aja, iya deh didoain, semoga setelah dimuat profilnya, jodohnya segera tiba.
Sering ajak teman-teman jadi vege juga?

Untuk mengajak orang bervegetaris amat lah sulit.. akan lebih baik kita tunjukkan dengan kelakuan kita, dengan sikap kita. Selama ini pun saya tidak pernah mengajak teman2 untuk bervegetaris secara langsung.... Saya hanya menunjukkan secara tidak langsung kepada kawan-kawan yang non vegetarian, salah satunya dengan bersikap ramah, tidak mudah tersinggung dan sikap baik lainnya. Saya juga hobby fitness.. secara tidak langsung hobi saya ini menunjukkan bahwa menjadi vegetarian itu bukan berarti menjadi lembek. Justru sebaliknya.. . Sedikit cerita..ketika saya ikut ke SAMAPTAAN (di saat penerimaan pegawai BI setiap calon pegawai wajib mengikuti pendidikan ke SAMAPTA-an kaya semi militer ..salah satunya ada tes fisik dan kedisiplinan..Ada tes lari, pull up, sit up dan push up. Karena saya sering fitness, secara langsung berpengaruh banget buat kegiatan fisik semacam itu).

Ketika masuk kerja pertama kali, kita semua dites fisik..salah satunya dengan push up dan pull up... Ketika push up dalam hitungan permenit, push up saya bisa mencapai 67 kali..temen-temen saya rata-rata hanya mampu 15 kali.
Sedangkan pull up mencapai 14 kali (standar POLRI 12 kali), temen-temen saya rata-rata hanya mampu 3 kali.. yang terparah malah tidak bisa mengangkat badannya sendiri alias nol.

Dari pengalaman itu temen-temen saya mulai memandang orang yang bervegetaris itu enggak lembek. Malah ada yang bilang. Gimana kalo lo makan daging ya Dit? Makan tumbuhan aja bisa kuat kaya gitu. Spontan gw jawab... lah sekarang kita lihat binatang yang terkuat? Pasti semuanya vegetarian ya kan..ex gajah, kerbau dan mereka tidak buas. Mereka pun tersadar..wah iya juga yah....

Naah begitu... jadi saya tidak pernah secara langsung mengajak orang bervegetaris.

Ada peristiwa yg mengesankan gak selama vege?

Hal yang paling mengesankan jikalau saya ketemu dengan

vegetarian juga...juga ketika saat orang-orang terperanjat / keheranan kalau saya vegetarian... hahaha..lucu..yah mereka pikir saya bercanda.. O iya saya pernah diperlakukan khusus ketika saya sedang training di kantor lama saya... makanan saya dipisahkan dari makanan non vegetarian..hehehe jadi terharu.

Diinterview oleh Liliyana Waty Tandarto